Monday, 30 November 2015

Hias Seserahan dan Hantaran Pernikahan Bogor

Monday, 30 November 2015
Yeay.....udah masuk penghujung bulan November nich. Kegiatan ngajar makin padat karena harus mempersiapkan anak-anak menghadapi ujian akhir semester (UAS) dan order hias seserahan/hantaran pernikahan juga datang silih berganti.















Sabtu, 28 November 2015 dapat telepon dari Mbak Sofie yang berkediaman di Ciomas, Bogor. Setelah menanyakan harga..akhirnya sepakat untuk ketemuan dan seserahan akan dipakai esok harinya Minggu 29 November 2015. Sebelumnya saya menanyakan dulu berapa keranjang yang akan dibuat untuk dapat mengestimasikan waktu yang dibutuhkan mengingat hari sabtu saya baru kelar ngajar sampai malam hari. Akhirnya, hantaran baru saya kerjakan hari Sabtu jam 21.00 sepulang ngajar privat dan semalam suntuk tidak tidur, hahahahahahhaha.... Rekor tidak tidur dalam waktu 24 jam. 

Kebetulan Mbak Sofie sudah menyiapkan keranjang sendiri dan hanya mengambil paket jasa hias seserahan/hantaran saja. Berikut isi seserahan Mbak Sofie :

1. Parcel Hantaran/Seserahan Mukena + Sajadah + Al Quran + Tasbih




















2. Parcel Hantaran/Seserahan Handuk + Alat Mandi + Make Up




















3. Parcel Hantaran/Seserahan Baju Tidur dan Uderware Bentuk Rangkaian Bunga




















4. Parcel Hantaran/Seserahan Dress Bentuk Boneka dan Bunga




















5. Parcel Hantaran/Seserahan Tas dan Sandal





















Buat CAPENG (Calon Pengantin) yang butuh jasa hias hantaran/seserahan pernikahan di wilayah Bogor dan sekitarnya, bisa hubungi saya

CP : Lisa Nurlistiani
whatsapp : 085225881782
Line ID / ITwitter/ Instagram : lissarhi

Untuk contoh lebih lengkap bisa klik link di bawah ini :
Readmore → Hias Seserahan dan Hantaran Pernikahan Bogor

Monday, 16 November 2015

Ingatkah Hari Itu? (Pencopet di Kereta)

Monday, 16 November 2015
Minggu, 13 November 2011, masih ingatkah hari itu? Atau hanya aku sendiri yang masih mengingatnya dengan jelas? Hari itu adalah hari dimana pertama kalinya aku melihat pencopet beraksi di kereta dan hari dimana pertama kali kita bertemu, berkenalan, tukeran nomor HP, dan pertama kalinya kamu menginjakkan kaki di kosku. Ya hari itu...mungkin hari yang tidak akan pernah ku lupakan walaupun pada akhirnya kita tidak berjodoh. Mungkin seandainya kita berjodoh, saat ini aku akan menulis Cintaku Mentok di Gerbong Kereta atau Kamu Pencopet Hatiku, hahahahahahahaha. Hadeuh hadeuh hadeuh...buat kalian yang merasa kisah percintaannya mirip FTV buruan bangun, hidup itu bukan drama. wkwkwkwkwk.

Kali ini aku bukan ingin menshare tentang kisah cintaku bersama *Si Mantan (sebut saja dia Mawar, hahahahaha) yang bermula di gerbong kereta karena bertemu pencopet. Tapi aku ingin menshare pengalamanku melihat pencopet pertama kalinya.

Saat itu tepat hari Minggu, 13 November 2011. Seperti biasa aku mengikuti kajian bulanan di Istiqlal yang dipimpin oleh Aa Gym, acara berlangsung dari pagi sampai dzuhur. Setelah acara selesai, aku dan Mba Ina (temen kosku di Bogor) melanjutkan perjalanan ke Asemka untuk membeli barang-barang pesenan Nunik untuk membuat hiasan bunga kristal, berhubung Nunik saat itu tinggal di Moskow, jadi nggak bisa belanja sendiri. Selesai berbelanja karena hari sudah semakin sore, kami memutuskan pulang. Begitu sampai di stasiun Jakarta Kota, ternyata sudah tersedia kereta Comuter Line tujuan Bogor yang berangkat kurang lebih 10 menit lagi, sedang jam sudah menunjukkan 16.00 sedangkan kami belum salat ashar. So, aku bilang ke Mba Ina, baiklah kali ini aku mau naik kereta ekonomi  (yang akan berangkat sekitar 30 menit lagi), dari pada kita nggak salat Ashar. Kami pun bergegas salat ashar. Seusai shalat kami langsung masuk ke kereta ekonomi dan aku menunjukkan ke Mba Ina tempat duduk yang terang. Maklum saja kondisi kereta ekonomi saat itu jelek, tidak berpintu, banyak pencopet dan cukup bayar Rp 2.000,00. Secara spontan aku bilang ke Mba Ina...duduk di sebelah sana aja, yang ada lampunya takut ada pencopet. 

Kereta ekonomi tujuan Bogor mulai melaju.... Sepanjang jalan aku mengajak Mba Ina ngobrol, entah kenapa biasanya aku jago banget tidur di kereta...tapi saat itu aku sudah punya firasat akan bertemu pencopet. Eng ing eng...kecurigaanku benar..... Secara berurutan tempat duduk kami dari arah pintu, dua pencopet cowok dan cewek berdiri selayaknya pasangan suami istri di dekat pintu (yang cewek pakai kerudung), 1 pencopet bapak paruh baya duduk di kursi paling ujung dekat pintu, Mba Ina, lalu aku. Ya....mataku jelalatan sepanjang jalan, sampai akhirnya mataku terhenti melihat sepasang cowok dan cewek itu beraksi mengambil sesuatu dari tas punggung seorang pria yang tengah bersiap turun dari kereta. Si cowok pura-pura memeluk si cewek dengan tujuan agar tangan si cewek tidak keliatan saat beraksi. Aku pun hanya bisa diam...tak bisa berbuat apapun, hanya bergumam dalam hati apakah hanya aku yang melihatnya?

Saat itu Mba Ina masih belum menyadari sesosok bapak paruh baya yang duduk di sebelahnya adalah pencopet. Aku sudah mengingatkan Mba Ina berkali-kali agar HPnya tidak ditaruh di saku kanannya (dekat pencopet), tapi Mba Ina mengabaikan ingatanku. Sampai akhirnya aku berakting meminjam HP Mba Ina dan menuliskan message disampingnya ada pencopet. Mba Ina baru sadar ketika pencopet akan beraksi mengambil dompet seorang bocah yang ku taksir anak SMP. Kali ini aku berhasil menggagalkan ulah pencopet. Berkali-kali aku mengagetkannya dengan suaraku yang lantang dan menghadap padanya. 

Beberapa saat kemudian masuklah ibu-ibu membawa dua anak balita, dengan spontan Mba Ina memberikan tempat duduk kepadanya. Sementara aku panik, karena itu sama saja mengumpankan tas si Ibu itu ke pencopet. Dengan segala cara aku menggagalkan ulah pencopet, hingga saat itu aku menepuk pundakmu untuk pertama kalinya. Memintamu bekerjasama denganku menggagalkan ulah pencopet, yang pada akhirnya aku meminta perlindunganmu, hahahahahahhahaha.

Ya...aku masih ingat masa itu, masa dimana aku memanfaatkanmu dan aku pun tau sebernernya kamu juga takut ketika membantuku. Tapi terimakasih telah membantuku saat itu dan membantuku lebih dewasa selama 1 tahun bersamamu serta membuatku lebih bijaksana setelah tidak lagi bersamamu 3 tahun ini.

Intinya aku ingin share...waspadalah bagi kalian yang tinggal di kota besar. Pencopet ada dimana-mana. Buat kalian yang punya hati malaikat dan menjunjung tinggi nilai kejujuran. Kendalikan ekpsresi spontan kalian. Begitu melihat pencopet jangan teriak copet. Karena kamu bisa jadi sasaran kekerasan, apalagi ketika kamu bepergian sendiri tanpa teman. Jangan meletakkan barang berharga di bagian tas yang paling depan. Jangan pula menenteng barang berharga di jalanan yang ramai karena itu dengan mudah bisa dirampok. Buat kalian para cewek yang sering berpergian naik kereta, lebih baik masuk ke gerbong khusus wanita. Setelah ku amati belum pernah sekalipun aku melihat ada pencopet beraksi di gerbong wanita. Mungkin karena ada petugas keamanannya. Tempat yang paling disukai pencopet adalah dekat pintu. Jadi berhati-hatilah...letakkan tas punggung di bagian depan.




Readmore → Ingatkah Hari Itu? (Pencopet di Kereta)

Jalan-jalan ke Bandung

Semester ini kegiatanku memang tidak seekstrim beberapa tahun lalu. Yang mana hidupku cuma nyari duit duit dan duit...susah banget diajakin main. Hahahahahhahahaha. Kali ini aku lebih banyak mensyukuri apapun yang Allah limpahkan untukku berupa materi ataupun waktu. Semoga aku tidak lalai untuk dapat memanfaatkan waktuku dengan baik.

Kembali aktif bloging dalam pelayanan jasa hias parcel hantaran/seserahan nikah, order terus berdatangan yang artinya semakin banyak nambah kenalan (*ajang silaturahmi). Sekitar 2 minggu lalu aku diundang ke acara nikahan mas uken (*customer parcel)...aneh ya? hahahahaha. Ini bukan kali pertama aku diundang ke nikahan customerku, kata mamaku sama aja untungnya buat kondangan. Ahhhh bagiku nggak ada yang sama, tambah temen, tambah saudara, tambah kenalan, nggak bisa dinilai dengan uang.

Akhirnya aku menyempatkan diri untuk menghadiri acara nikahan Mas Uken di Jakarta, rasanya udah lama nggak pernah naik angkot dan bus ke Jakarta. Dari dandan cantik sampai bedak luntur, dari pakai baju batik sampai ganti baju tidur saking nggak nahan panas di angkot dan Jakarta yang macet gila (*langsung kangen si revo seketika). Berhubung murid-muridku saat itu sedang berlibur ke Surabaya jadi aku free....secara ngedadak aku bikin acara jalan-jalan ke Bandung. Dan kalian harus tau...kalau aku belum pernah ke Bandung kecuali cuma numpang lewat kalau lagi mudik entah naik kereta atau bus. 

Pulang kondangan aku menyempatkan diri mampir ke rumah kakak sepupu di daerah kampung makasar. Akhirnya ngobrol-ngobrol bentar....sekitar jam 16.30 aku langsung cussss dari pool bus PRIMAJASA di dekat BKN dan langsung naik jurusan Jakarta - Bandung. Busnya lumayan nyaman dengan harga tiket Rp 75.000 sampai terminal Leuwi Panjang. Sampai Leuwi Panjang sekitar jam 19.30, langsung naik angkot 05 merah dan turun di Carrefour, janjian sama Mba Ina (*dulunya kami 1 rumah kos di Bogor) dan melanjutkan perjalanan ke kontrakan Mba Ina (*salah satu usaha biar ngirit nggak perlu bayar hotel, hahahahhaha).

Paginya dengan penuh rasa malas, karena kami masih ngantuk memaksakan diri bangun dan bergegas mandi. Hari itu tujuan utama kami adalah alun-alun Bandung. Bener aja....alun-alun Bandung udah berubah jadi lokasi wisata, banyak banget pengunjungnya. Hal yang pertama kali kami lakukan adalah naik ke menara Masjid Raya Bandung, mencoba melihat Kota Bandung dari ketinggian lantai 19, cukup dengan membayar tiket seharga Rp 3.000,00 kalau nggak salah inget. Beginilah view Kota Bandung yang aku dapatkan.


















Selanjutnya kami pun narsis di lapangan depan Masjid Raya Bandung



















Hingga adzan salat dzuhur berkumandang, aku dan Mba Ina memutuskan untuk jamaah di Masjid Raya Bandung. Sangat disayangkan banyaknya antusias warga yang beriwisata ke alun-alun dan Masjid Raya Bandung membuat suasana ibadah di Masjid Raya Bandung menjadi kurang khusu'. KENAPA? Karena pada saat yang sama banyak anak-anak berlarian dan bermain bola di dalam masjid sedangakan orang tuanya pun menganggap itu hal biasa. Semoga saja ke depannya badan pengurus masjid dapat lebih menertibkan suasana di dalam masjid. 

Sejak pagi perutku melilit, entah kenapa...bukan karena pengin BAB tapi mules yang kaya diperes-peres...so...aku meminta Mba Ina untuk menungguiku tiduran sebentar untuk meredakan sakit yang luar biasa. Atau mungkin ini efek karena aku makan nasi, yang sebelumnya entah sudah berapa lama aku tidak menyentuh nasi dalam rangka diet.

Perjalanan kami lanjutkan menelusuri Jalan Asia Afrika.... Ya...hal yang ingin ku lakukan adalah foto dengan gambar Ridwan Kamil biar dibilang kekinian, hahahahahaha. Si walkot yang satu ini berhasil mencuri perhatianku dengan gaya becandanya yang sangat gokil...aku suka aku suka (*gaya bicara mei mei temen upin ipin)

























Dan...kenarsisanku pun berlanjut hinggal ke daerah braga...dengan berbagai gaya, hahahahaha
































Karena hari sudah semakin siang menuju sore, sudah saatnya kami mengisi perut. Black burger menjadi menu pilihanku, tapi kenapa harus disandingkan dengan kentang goreng? tentu saja ini melebihi porsiku...... huhuhuhuhuhuhuhuhuhu

























Setelah lelah bernarsis-narsis ria, acara selanjutnya adalah shopping....yeayyy...ngabis-ngabisin duit.... (*langsung miris lihat tabungan). Dan kami baru nyampe di kos Mba Ina sekitar jam 21.00 WIB, hari itu ditutup dengan ketemu pencopet lagi dan lagi. Nanti ceritanya ku share di postingan berikutnya ya.....
Readmore → Jalan-jalan ke Bandung

Sunday, 15 November 2015

Hias Parcel Hantaran/Seserahan Pernikahan Bogor

Sunday, 15 November 2015

















Orderan terus datang lagi, lagi dan lagi. Kali ini orderan datang dari Mas Ricie, Bogor. Berhubung sehari-hari aku berprofesi sebagai pengajar kimia di beberapa bimbel di Bogor, so....hias hantaran kulakukan di sela-sela kesibukan mengajarku.

Jaman terus berkembang, begitu pula hias hantaran/seserahan. Setiap calon pengantin pasti menginginkan kesempurnaan di hari pernikahannya yang diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup. Seserahan merupakan salah satu bagian dari momen pernikahan. Dan hantaranpun bisa dikemas dengan cantik dan unik. Biar kekinian, sekarang keranjang parcel bisa ditutup dengan mika sehingga parcel hantaran dan seserahan terlihat lebih elegan dan rapi. Kami menawarkan paket 650K untuk pemesanan 8 keranjang, sudah termasuk keranjang dan hiasan. Jika ada tambahan maka 1 keranjang tutup mika + jasa hias dikenakan biaya 85K.

Berikut beberapa barang hantaran yang dikemas oleh kami dengan tema hijau.

1. Parcel hantaran/seserahan dress bentuk baju barbie

2. Parcel hantaran/seserahan kain panjang bentuk merak



























3. Parcel hantaran/seserahan handuk berbentuk sepasang anjing


























4. Parcel hantaran/seserahan mukena bentuk masjid
























5. Parcel hantaran/seserahan sandal dan tas

























6. Parcel hantaran/seserahan tas dan celana dalam bentuk cup cakes



























7. Parcel hantaran/seserahan baju tidur baju tidur bentuk boneka dan rangkaian bunga

























8. Parcel hantaran/seserahan sprei bentuk sepasang bebek
























9. Parcel hantaran/seserahan bed cover bentuk boneka



 untuk contoh lebih lengkap bisa klik link berikut :
JASA HIAS PARCEL HANTARAN BOGOR

CP : Lisa Nurlistiani (085225881782)



Readmore → Hias Parcel Hantaran/Seserahan Pernikahan Bogor
 
Lissa_RHI © 2008. Design by Pocket