Yihaaaaa....tak terasa sudah memasuki Bulan Desember 2015
itu artinya sudah tiba di penghujung tahun
berarti juga bentar lagi tahun baru
dan lebih tepatnya ini berarti umurku akan semakin tua (*sedih sich ya...hahahahahahaha)
Kali ini mau share tentang pengalamanku ketemu pencopet di Bandung.
1 bulan lalu..Allah mengijinkanku menginjakkan kaki di tanah Bandung.
Penginnya sich ke kawah putih atau tempat wisata yang lain
Tapi...berhubung nggak ada yang menemani,
ya...sudahlah..aku mengunjungi Mba Ina aja di Bandung sekalian temu kangen
dan numpang nginep gratis..hehehehehe
Aktivitas jalan-jalan di Bandung yang udah ku share di postingan sebelumnya
ditutup dengan sebuah cerita bertemu pencopet lagi dan lagi.
Ya...sebelum aku ke Bandung...sempet becanda sama Mba Ina.
Aku nyuruh Mba Ina untuk mempersiapkan mentalnya menjadi saksiku bertemu dengan jodohku (*aneh kan?) sama seperti kejadianku ketika mengenal mantanku saat itu yang diawali dengan tragedi pencopetan di kereta.
Dan secara spontan...Mba Ina menjawab...nggak rela...karena dia maunya...aku yang jadi saksinya, hahahahahahahaha. Kamipun nggak ada yang mengalah.
Hari itu semua berjalan secara wajar, jalan-jalan, makan, shopping....lancar jaya
Begitu pun dengan aliran isi dompet, uang mengalir dengan deras, wkwkwkwkwk.
Sampai akhirnya kaki udah mulai pegel jalan seharian...
Kamipun naik angkot dari BIP menuju Carrefour
Awalnya semua normal-normal saja....karena aku duduk di dekat pintu dan angkot sangat penuh.
Lama-kelamaan angkot semakin sepit, sebagian besar penumpang sudah turun.
Kemudian di tengah jalan, segerombolan pencopet memasuki angkot.
Anehnya...satu orang yang duduk di sebelahku membawa tas ransel kosong, dan tasnya di taruh di tas tasku. Tadinya aku biarkan beberapa detik lalu aku singkirkan.
Aku mulai curiga, ketika gerombolang pencopet itu berusaha membuat suasana gaduh di dalam angkot. Semua mata mereka tertuju padaku, tapi mereka nggak sadar kalau aku dalam kondisi siaga.
Kodepun langsung ke luncurkan ke Mba Ina dengan berbagai cara. Mpe akhirnya aku bilang... Mba Ina...kondisi kita sekarang sama seperti kondisi kita di kereta saat itu. So...Mba Ina tau kan apa yang harus dilakukan? Bersyukurnya...Mba Ina memahami perkataanku walaupun mesti loading dulu beberapa saat.
Ya....aku udah dag dig dug nggak jelas. Dan bener aja...tasku udah dibuka sama si Bapak-bapak yang duduk di sebelahku karena terakhir kali aku yakin banget udah menutup resleting tasku. Alhamdulillah kami turun dengan selamat di Carrefour. Dan waktu mau turun, mereka mencoba menghalangi kami dengan mepet-mepet nggak jelas.
Ohhhh...perasaan dag dig dug yang luar biasa....setelah lama aku tak pernah merasakannya.
Begitu sampai di kontrakan Mba Ina langsung buka isi tas, alhamdulillah tab, hp, dompet semua aman.
Mba Ina pun langsung menyalahkanku yang di hari sebelumnya becanda akan mengulang kejadian dulu lagi. Dan aku pun menyanggah dengan jawaban...coba Mba Ina ikhlas jadi saksi mata lagi...pasti tadi kelanjutannya aku kenalan sama cowok ganteng hahahahahahahahaha
Thursday, 3 December 2015
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment