Tuesday 26 February 2013

All in Februari

Tuesday 26 February 2013
Enaknya kasih judul apa  postingan kali ini?
Edisi curcol penghujung Februari

Bulan ke dua tahun 2013 dah habis
Apa aja yang dah ku lakukan?
Project.....bablas.........sibuk banget nyari duit
Nich kapan hafaln juz 30
duh...duh...duh......semua masih hanya sebatas keinginan
belum jadi kemauan
Aku belum sungguh-sungguh
Pokoknya hari ini harus bikin project untuk bulan Maret
MODUL....oh....MODUL...gmn nasibmu?
Chemsketch....aku belum bisa menaklukanmu..
Adakah yang bisa bantu?
Aku pengin bikin struktur lewis & benzena dan turunannya
Pusiangggggggggggggggggggggg.....gak ngerti ini harus digimanain
OK....modul....awal maret harus kelar
Cemungudh Lisa Nurlistiani...

Yang lebih baik di tahun 2013 ini
aku banyak belajar...terus belajar
walaupun baca buku sehari 1 halaman....hahahahhahahahha
Tapi....itu masih lebih baik dari pada tidak sama sekali

Februari 2012 masih sangat jelas dalam ingatanku
Tanggal...dan momennya...aku masih mengingatnya
Februari 2013...nothing special
i just know....u still in  my heart until now

Februari.....semakin banyak rezeki...(alhamdulillah)
semakin banyak kondangan
hahahhahahahahahaha
Yupz...sebelumnya sempet marah sama mama
tapi alhamdulillah di akhir cerita
Allah membuka hati mama
dan mama mampu melakukan yang terbaik
(seneng...sedih...terharu)

Februari...uwa meninggal di rumahku
Alhamdulillah mama bersedia merwatnya di hari terakhirnya
Semoga mama senantiasa diberi kesabaran dan kebesaran hati
menghadapi orang-orang di sekitar kami
semoga mama sanggup menggapai RidhaMu ya Raab
dan apapun yang telah mama lakukan bisa mendapatkan berkahMu
Amiiinnn

Februari terasa banget sibuknya....
Bulan ke dua...masih belum menunjukkan tanda2 keseriusanku untuk mencapai target utamaku di tahun ini
Yang ku tau
hatiku dah mpe titik pasrah padaMu ya RaabQ
itu rasanya tenang buanget
semua tinggal dijalanin dengan sebaik-baiknya
terus cari ilmu

Barusan telfon mama...
1 jam tak terasa....ngobrol dengannya.....
mendengar ceritanya....
hanya itu yang bisa ku lakukan
aku tau mama senang....
padahal sebenernya aku lagi sibuk buanget.....
Dan lagi2...1 pertanyaan yang menggelitik
ditujukan padaku
sejak bulan kemaren mama selalu tanya...
siapa pacarmu sekarang? bagiku itu gak lucu
ya...ku jawab datar
waktu untuk diriku saja gak ada
mana mungkin mikirin pacar....hahahahhaha

Nah pertanyaan yang menggelitik dari akhir tahun lalu adalah....
eng...ing....ennnnnnnnnnngggggggg
KENAPA KALIAN PUTUS?
spontan aku langsung ketawa....hahahahhaahahahaha (padahal aku meneteskan air mata di ujung sini)
Mama tak berani melanjutkan pertanyaannya
karena takut ditertawakan olehku

KENAPA??? aku tak menyangka mereka sepenasaran itu
Lantas...kenapa dari dulu tak pernah ku jawab?
Karena aku takut apa yang aku katakan berbeda dengan kenyataannya
Aku takut aku gak objektif menarik kesimpulan kenapa kami putus
Aku takut.....mama tau....bahwa aku sangat sangat dan sangat mencintainya
Aku takut mama tau aku menutupi kesedihanku
Dan yang lebih aku takutkan
Mama akan lebih sedih dariku...
karena aku tau Seorang Ibu akan lebih terluka ketika melihat anaknya sedih

Maaf......mama....budhe.....
Aku tak bisa jujur
Biarlah aku belajar dari kegagalan ini
Seandainya aku boleh menyimpulkan
Kami berpisah karena Allah yang berkehendak demikian
Allah menjawab doaku
Doaku ketika aku sangat GALAU
Ketika aku bingung...karena aku sadar
Aku pacaran...tapi hanya dosa yang ku buat
Aku sayang padanya...tapi aku tak bisa menjaganya dari perbuatan dosa ketika bersamaku
Aku ingin putus...bukan karena aku tak mencintainya
Aku sangat mencintainya....tapi aku tau...hubungan ini lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya
Saat itu......aku sangat GALAU...mungkin bisa dikatakan
Aku lebih ABABIL dari anak SMA usia 17 tahun
Sementara saat itu umurku 24 tahun
(begitulah kata seseorang di ujung sana)

Banyak hal yang ku pikirkan
Merasa aku sangat berdosa....
Kualitas ibadahku lebih buruk
Rasa sayang padanya bertambah
Aku lebih mencintainya dari apapun
bahkan cintaku pada RabbQ kalah (astaghfirullahal'adzim)

Ya...kegagalan ini sepenuhnya karena salahku
Aku yang belum bisa mengontrol emosiku
Aku yang tak yakin dia mencintaiku
Aku yang merasa keluarganya tak bisa menerimaku
Dan aku merasa....aku harus menyerah
Aku mungkin bisa meyakinkan keluargaku untuk memilihnya
Tapi aku tak yakin....aku bisa diterima di keluarganya
Ya....aku tak punya keberanian untuk itu
Aku merasa aku tak pantas mendampinginya yang sangat baik

Jadi ingat kata Mario Teguh
Ketika mencinta seseorang,
Kita harus merasa pantas untuk mendapatkan cintanya

Sementara aku...
Merasa dia sangat baik
Dan aku punya banyak kekurangan
(hahahhahahhahaha...edisi frustasi)

Awalnya memang sangat berat
Tapi dalam kesendirian dan kesedihan itu
Aku menemukan Allah kembali
Allah dulu...Allah lagi...Allah terus

Aku sadar....semua ini Allah yang berkehendak
hati kami berada diantara kedua jariNya
Dia yang maha membolak-balikan hati kami
Dia yang mempertemukan kami
Dia pula yang memisahkan kami
Tak ada sesuatupun yang terjadi di dunia ini karena kebetulan
Semua sudah diatur olehNya

Ya....aku yakin...Jika memang kami berjodoh
Dan bersatunya kami adalah jalan yang penuh berkah dan ridhaNya
Pasti kami akan bersatu kembali
Dalam ikatan  NIKMAT dan BERKAH (NIKAH) ---->>>>> hahahhaahahaha
Tapi jika memang ada yang lain
yang telah ditetapkan olehNya
aku tak menutup hatiku
Aku berusaha terbuka
walaupun....sesuatu itu mungkin akan selalu tersimpan untuknya
(jiahhhhhhhhhhhhhhhhhhh......---->>>>#gombal abisssssssss)

Ow ya..dapet pelajaran juga
Agak menarik...semoga selalu ingat ke depannya
Konon katanya...
rumah tangga bertahan karena memiliki IMPIAN yang besar
dengan IMPIAN yang besar itu maka masalah-masalah kecil akan terabaikan
Karena masing-masing personel lebih fokus pada IMPIAN yang besar
dari pada fokus ke IMPIAN yang kecil

So....makin semangat nich
Cari calon yang berani membuat IMPIAN besar dan Integritas tinggi
Kalau aku cuma jago bermimpi....integritas = 0...hahahhahahaha


SEMANGAT DULU.....SEMANGAT LAGI....SEMANGAT TERUS



0 comments :

Post a Comment

 
Lissa_RHI © 2008. Design by Pocket