Friday, 24 October 2014

Normal nggak ya?

Friday, 24 October 2014
Tahun 2014 mungkin akan menjadi postingan tergalau sepanjang perjalanan blogku. Sebagian besar postinganku lebih banyak yang nggak bermanfaat cuma nyampah tentang perasaan doank.

Tulisanku  di blog mungkin sangat frontal. Apalagi kalau kalian cuma mengenalku hanya dari tulisan. Aslinya....lebih frontal dari yang di postingan-postingaku. Hehehehehehe.
Aku paling tertutup pada keluargaku, karena aku hanya ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka dan menghadapi semua masalahku sendiri. Aku lebih nyaman bercerita rencana-rencana hidupku dengan sahabat. Ya....semua dibawa enjoy aja, rencana bisa tercapai tepat sasaran bisa juga enggak. Kalau SMA lebih banyak curhat ke buku harian, tapi kalau sekarang pindah ke blog. Bukan pengin cari perhatian atau sensasi, tapi mengabadikan setiap momen di blog, kadang ketika semua berlalu trus di ubek-ubek lagi, baca postingan lama kadang bikin senyum-senyum sendiri.

Kenapa aku nggak suka curhat ke keluargaku?

Itu dikarenakan mereka terlalu menyayangiku. Apapun yang aku katakan akan ditanggapi dengan serius, padahal aku terlalu banyak maunya, tapi nggak terlalu dijadiin beban. Sementara keluargaku, apapun yang aku inginkan akan mereka pikirkan, dan kalau tidak tercapai...mereka berfikir aku akan sedih. Padahal sich aku baik-baik aja.

Dari dulu sampai sekarang, aku paling tertutup untuk urusan asmara. Kadang baru bisa cerita setelah semuanya berakhir.
Aku yang dulu masih muda beli, nggak mau pacaran. Alasannya karena nggak pengin terlalu banyak kenangan. Mpe waktu SMA, mamaku bingung...mempertanyakan kenapa aku nggak normal. Nggak ada ganjen-ganjennya sama cowok, terlalu cuek. Hahahahahahaha. Padahal setiap malam minggu ada yang datang ke rumah.... Mama tau banget.... Cuma saat itu mama berfikir aku bener-bener cuek dan tidak memahami situasi kalau ada cowok yang tertarik sama aku, dikarenakan ekspresiku yang selalu datar. Cara menolak ajakan keluar rumah itu cukup simpel, bilang aja banyak tugas yang belum dikerjain.

Mpe kuliah....mama juga nggak pernah tau...siapa pacarku. Karena tiap ditanya...pacarmu orang mana? Dengan santai ku jawab, ntar kalau dah mantap sama seseorang pasti ku kenalin, Mah...ini calon suamiku, bukan Mah..,ini pacarku.
Mama mungkin mencoba mengerti cara berfikirku walaupun sampai sekarang mungkin tetap tidak mengerti.

Yang jelas, aku terlalu simpel. Aku jarang ingin memiliki sesuatu apalagi iri dengan apa yang orang lain miliki. So...hidupku terlalu santai, cukup mensyukuri yang ada dan mengejar target-target yang aku buat.

Sebenernya aku tidak pernah peduli dengan perkataan orang tentang diriku yang belum menikah di usia 26 tahun ini. Tapi aku kasihan melihat mama yang begitu tertekan mendengar celotehan tetangga. Padahal aku sich santai-santai aja, karena yakin jodoh terbaikku akan datang di waktu yang tepat. Butuh perjuangan yang ekstra untuk menenangkan hati mama.

Untuk kesekian kalinya, mama salah menarik kesimpulan. Mama berfikir dan merasa kalau aku tidak ingin menikah seumur hidup, aku terlalu nyaman dengan kesendirian. Hahahahahaha. Lucu kan? Kaga tau aja, betapa galaunya aku sejak putus cinta. Mungkin sahabat-sahabatku sangat tau...aku dalam proses mempersiapkan diri menuju pernikahan. Selama ini aku belum siap mental. Masih berasa terlalu anak-anak,  ego masih tinggi, mana mungkin bisa membentuk keluarga SaMaRa.

Aku yang terlalu tertutup sering kali membuat keluargaku salah paham. Selama ini aku menutupi kesedihanku putus dengan mantanku yang sebenernya meninggalkan luka sangat dalam. Kalau boleh memilih, penginnya jodohku tuch langsung datang ke keluargaku dan meminangku. Udah nggak mau ribet sama urusan keluarga yang tidak merestui, pengin yang pasti-pasti aja dan langsung ke sasaran.  Trauma dengan kisah masa lalu, hehehehehehehehe. Sebenernya, aku sich mau aja nikah, sekarang atau besok juga nggak ada masalah. Tapi...aku males berburu jodoh, maunya diburu aja. Hahahahaha
Yang jelas, aku ingin menikah dalam waktu dekat, tapi dengan ridha Allah & keluargaku. Aku juga ingin punya banyak anak. Tidak ada alasan lagi untuk menunda. Semoga aku bisa mulai ikhtiar menuju ke pelaminan. Action action action.

Alhamdulillah besok tahun baru 1436 H


Tahun baru dah berganti, kapan statusku berganti? Wkwkwkwkwkwk


Bismillah...semoga tahun ini aku bisa menemukan dan dipersatukan dengan jodoh terbaik pilihan Allah..,untuk hidup yang lebih berkah. Inshaa Allah

Readmore → Normal nggak ya?

Saturday, 18 October 2014

Memantapkan Hati

Saturday, 18 October 2014
Akhir tahun lalu begitu menggebu keinginan berangkat umroh
Tapi semangat itu menurun ketika keluargaku memintaku menunda umroh sampai aku menikah.
Rasanya sedih banget, entah kenapa lebih mantap umroh sebelum menikah. Pengin umroh untuk meminta jodoh yang terbaik, tidak gegabah dalam memutuskan untuk menikah apalagi karena faktor umur atau menutup rasa sakit hati.

Perlahan keinginan itupun memudar, hidupku makin tak berarah, perlahan namun pasti imanku pun ikut menurun. Tilawah quran dalam 2 bulan belum khatam juga, biasanya sehari minimal tilawah 1 juz. Begitu kuat syetan menguasai hatiku, hingga suatu saat seorang sahabatku mengingatkan bahwa aku punya tujuan, aku punya keinginan, so lakukan apa yang aku mau. Ya.,,aku ingin umroh, lakukan apa yang ku yakini. Ketika berputus asa, uang udah ku habiskan, sebagian untuk renovasi rumah, sebagian lagi untuk kursus rias.

Bulan Agustus.,,baru mulai berkarya kembali. Sebenernya uang itu pas-pasan. Cuma cukup untuk biaya makan 2 bulan dan bayar kos 1 tahun. Hahahahahahaha. Tapi aku percaya, setiap yang kita yakini akan menjadi kenyataan. Tawaran untuk umroh Desember 2014 pun datang. Murah banget...hanya saja uangku belum terkumpul. Ada keraguan untuk dapat memenuhi impian umroh hanya dalam waktu 3 bulan. Yakin dan nggak yakin. Semua itu menembus alam bawah sadarku, untuk pertama kalinya aku bermimpi berada di depan kabah. Suasananya lengang, dan sangat nyaman tuk beribadah. Subhanallah...bahagia banget dengan mimpi itu dan berfikir seandainya akhir tahun ini bisa umroh, ini adalah kado terindah untuk ulang tahunku yang ke 27th, ingin sekali melewatkan pergantian tahun, di tempat yang Allah muliakan.

Dan mimpi itu berulang, aku berputar-putar di masjidil haram dan tiba-tiba berada d kos. Mimpi yang rancu, tapi aku memaknainya,, mimpi itu adalah hal yg lumrah.  Dan sudah saatnya aku harus yakin, selagi ada Allah semuanya mungkin, tinggal mantapakan hati, melangkah pasti. Bismillah, umroh umroh umroh.

Readmore → Memantapkan Hati

Sunday, 12 October 2014

Aku diJodohin *upst

Sunday, 12 October 2014
Malam ini menyempatkan diri buat nelfon mamaku
Ya topiknya nggak akan jauh-jauh dari urusan jodoh
Beberapa tahun, mama sibuk memarahiku yang belum nikah-nikah
Apalagi setelah aku putus
Dikiranya aku minta putus karena aku menuntut banyak hal ke mantanku, semacam uang gitu. Wkwkwkwkwk
Mana mungkin ya? Ke ortu aja aku nggak pernah minta uang. Cukup jelasin keperluanku, aku yakin kalau dah ada uang pasti aku dikasih, kalau belum ada ya udah diem aja. Mana mungkin aku bisa menuntut ini dan itu ke pasanganku? Berasa mustahil.

Desember tahun lalu, aku menyedekahkan cincin yang melingkar di jariku sambil berdoa, ya Allah....tolong ganti cincin ini dengan cincin nikah yang diberikan suamiku, serta berangkatkan aku umroh.

Dan bulan Januari.... HPku berdering
Dari ujung sana, budhe yang abis operasi, dan beberapa saat membuatku sangat khawatir begitu bersemangat.
Beliau bilang...ingin mengenalkanku dengan seseorang. Aku yang saat itu hanya ingin melihat budhe sembuh dan bahagia, aku iyakan saja semua yang beliau katakan, toh kalau jodoh nggak keman dan kalau tak jodoh ya keman-mana. Jujur saat itu dalam pikiranku hanya ingin menikah sebelum Mantan menikah, biar ngak jlebbbb berkali-kali. Bodo amat sama urusan perasaan. Hahahahahahaha.

Hinggak hari ini, semua sudah berlalu sekitar 10 bulan. Dan taukah kalian Jakarta Bogor.... Begitu dekat bukan? Tapi kami nggak pernah bertemu. Nomor HP di tangan tapi kami nggak pernah wa ataupun telfon. 10 bulan euyyyy....,,
Mpe lebaran.... Purbalingga Purwokerto yang bisa ditempuh setengah jam, kami pun tidak ditakdirkan bertemu. Apakah bisa ini ku sebut jodoh? Hadeuh...hadeuh...ini aku yang bego, apa keluargaku yang terlalu ngarep.

Siapa dia? Dia adalah anak angkat dari adiknya budheku. Hummm...aku sich nggak nolak ya...cuma doa aja...y Allah jika ini bukan yang terbaik jangan pernah pertemukan kami. Eng ing eng.... Kami nggak ketemu mpe detik ini. Kenapa saat itu aku nggak boleh umroh? Alasannya karena aku mau dijodohkan dengannya. Dan keluargaku berfikir aku akan menikah dengannya, jadi yang mereka mau aku akan umroh dalam rangka honeymoon bersamanya. Heuhhhh...betapa marahnya aku, berasa kenapa sich keluargaku nggak realistis? Akhirnya tabunganku ku habiskan untuk ini dan itu.

Dan malam ini,.. Mama menyuruhku tuk menghubunginya. Ya ampunnnn..... Serendah itukah harga diriku? Realistis donk, aku juga sering dideketin cowok. Kalau cowok suka itu pasti dia mau mendahului, kalau dia diem aja ya artinya mang dia nggak mau. Percaya atau enggak.... Mama memberi alasan, ortunya bilang, selama ini dia nggak pernah pacaran dan keluarganya serius mau meminangku. Konon dia sangat pemalu, dan nggak PD an buat deketin cewek. Hadeuh..,hadeuh...gimana dia mau jadi imamku?*sodorin kaca.

Ini terasa mustahil, dia cowok gitu loh, dia bergaul di Jakarta euyy,.,, orang kantoran, pastinya gaul donk ya,,,,, masa seminder itu, semua yang dia pake aja branded.., halooo haloo halooo *ngomong pake speaker. Hadeuhhh..,jadi gemes dech...kalau dah mulai dipaksa gini.

Ehhhh kamu.... Sini dech...buruan ke depanku... Speak doank bilang mau ke  Bogor, nongol di wa or line ku aja kaga pernah. Buruan bilang gih ke keluargamu kalau kamu nggak mau sama aku, ini mah jadinya keluargaku yang maksa buat aku deketin kamu, hadeuh..,hadeuh... sejak kapan aku jadi murahan gini *tepok jidat. Ortumu juga bilang 100% jadi sama aku, katanya kita terlalu mirip cuma fokus kerja kerja kerja mpe nggak mikirin pacar. Halahhhh...salah banget.,,aku mah ngegalau tiap hari mikirin jodoh...apalagi mama dah berkicau mulu, udah ahhh... Aku lelah...pasrah aja ma Allah... Welcome Muharam. Semoga dapet jodohnya yang selembut dan secerdas kakak kelasku, mas H. Huahahahahhahaahahahahah *ngakak guling2
Readmore → Aku diJodohin *upst

Jatuh cinta pada tulisannya

Bertahun-tahun tidak pernah bertemu
Lalu mengingat kembali sekitar 1 tahun yang lalu
Adalah sesuatu yang lucu
Bertetangga tapi tak pernah bertemu begitulah aku dan dia

Sekitar 1 tahun yang lalu....aku mengingatnya
Saat itu aku belum berhasil move on dari mantanku yang jelas-jelas tidak akan pernah memilihku. Betapa malang nasibhku bukan? Wekekekekekekekekek.

Aku mengingatnya ketika sedang berbincang dengan sahabatku si Lin. Tiba-tiba dia menanyakan, gimana kabar mas H? Wew....kaget donk....lama nggak pernah mengingatnya. Hari itu juga...langsung beraksi mencari keberadaannya di media sosial.
Dan...apa yang ku temukan? Blog pribadi dan keaktifannya menulis di kompasiana.com. Hummm...aku langsung melting dech.... Mengagumi tulisannya yang sangat berkelas, ditambah hasil bidikan fotonya yang sangat menakjubkan. Apapun bisa dia jadikan bahan cerita, dari mie rebus buatannya...sampai tempat kosnya...bisa dia sajikan menjadi cerita yang layak disimak. Keaktifannya di kompasiana juga sering dapar reward, seperti beberapa hari yang lalu, dia jalan-jalan gratis ke Bali.

Dia.....sekitar 7 tahunan kami tidak pernah bertemu. Banyak yang berubah secara fisik, sampai aku tak bisa mengenalinya. Kata si Lin, dia tidak se unyu yang dulu. Hahahahahahaha. Tapi aku lebih tertarik dia yang sekarang. Dulu dia cerdas tapi pendiam dan tidak aktif di lingkungan desa kami.... Berbeda denganku yang dikenal banyak orang. Namun sejak aku berubah bentuk dan tumbuh dewasa, banyak orang yang tidak mengenaliku karena aku jadi anak rantau. Tapi mereka masih mengingat namaku. Dia yang sekarang, terlihat lebih aktif dan kritis terhadap lingkungan sekitarnya. Tulisan-tulisannya bisa membuatku terkagum-kagum.

Kadang bergumam dalam hati, kenapa kami begitu mirip. Pendiam, tingkat kenarsisan rendah, nggak PDan kalau disuruh pasang foto pribadi, nggak suka pedas, alergi sea food, nggak suka nonton film horor, dan sama-sama anak ke dua. Hadeuh...hadeuh...mirip bener nich orang ma aku ya? Wkwkwkwwkwk.

Hingga hari ini aku masih jatuh cinta pada tulisan-tulisannya. Dia begitu mengisnpirasiku dalam kondisi patah hati. Dan dari tulisannya yang pendek tentang seseorang, aku tau dia memendam rasa cinta yang dalam tuk orang itu walaupun telah tersakiti. Hahahahaha. Nggak jauh beda sama aku lah ya. Padahal usianya 2 tahun lebih tua dariku.

Ternyata banyak cowok ganteng yang masih jomblo ya? Trus kenapa begitu banyak cewek yang ngegalau nggak punya pacar? Mereka pikir semua cowok baik dah disamber ma cewek lain. Wkwkkwwkwkwkwk.

Oiii...mas H...... Tulisanmu begitu keren. Hasil jepretanmu juga menakjubkan. Aku jadi terobsesi memiliki kamera DSLR kaya punyamu. Aku mau jadi pengagum rahasiamu dech. Huahahhahahaha

Readmore → Jatuh cinta pada tulisannya

Saturday, 11 October 2014

Kita Nikah Yuks!!!!

Saturday, 11 October 2014
Mungkin kalimat ini sangat ditunggu oleh setiap wanita yang beranjak dewasa dan sudah pantas untuk mengarungi bahtera rumah tangga.

Kita nikah yuks...

Kalimat itu akan terdengar membahagiakan bila yang mengatakannya adalah seorang terkasih yang selama ini kita impikan tuk jadi pasangan kita.

Di usiaku yang tidak belia lagi, 26 tahun, kira-kira udah pernah ada yang ngajak nikah belum ya? Temen-temen dah beranak pinak, tapi aku malah sibuk lontang lantung nggak jelas, kemana-mana serba sendiri sok jadi wonder women gitu. Hehehehehehe.

Banyak yang nggak percaya di usiaku ini, aku bener-bener belum ketemu jodohku. Mereka pikir aku dah punya calon dan tinggal menunggu hari H. Ahhhh...betapa sotoy mereka.

Mungkin banyak yang bilang aku terlalu pemilih.
Mang sapa yang harus ku pilih, ada pilihan gitu? Mang lelaki itu untuk dipilih??? Yang ada, Lelaki berhak memilih, sedangkan wanita berhak untuk menolak. Lantas berapa kali aku menolak?
Ahhhh...saya mah nggak pernah jual mahal, bahkan sering diobral... Wuakakakakakakakkaka.., *becanda

Kapan pertama kali tertarik sama cowok?

Pertama suka sama cowok mulai kelas 2 SD, lebih tepatnya terpesona atau ngefans gitu lah ya. Tapi cuma suka dalam hati.

Kapan pertama kali ditembak cowok?

Jaman dulu mah ya...masih belum ada HP. Jadi masa SDku ya sesuai dengan masanya. Surat cinta pertama dan mungkin yang terakhir ku terima kelas 6 SD dari adik kelasku, anak pindahan. Sebenernya sadar sich kalau dia suka sama aku, abisnya dia sering liatin aku mulu, tapi kami nggak pernah berbincang. Ya,,,karena aku nggak suka, dan saat itu masih takut ketauan mama, so...surat cinta itu ku bakar dech. *berasa kocak dengan keluguanku saat itu.

Kapan pertama kali ada yang melamar?

Lamaran pertama ku terima ketika aku kelas 3 SMA. Ahhh.... Saat itu usiaku belum genap 17 tahun, tiba-tiba ada yang ke rumah dan berniat menikahiku. Dia cuma mau nunggu sampai aku lulus SMA. Betapa stressnya aku saat itu. Belum kepikiran tuk nikah sedikitpun, sementara mama memaksaku mau menerima dan nikah dengannya. Padahal jelas-jelas mama tau aku pengin banget kuliah, apalagi aku udah belajar dengan serius selama SMA. Alhasil.....tekanan ini membuatku turun peringkat dari rangking 2 ke rangking 10. Bahkan ada beberapa nilai yang cuma dapat 60. Hiks..,hiks...hiks....

Kapan pertama kali pacaran?

Aku bukan tipe orang yang mau pacaran. Dari dulu berprinsip pengin pacaran sekali langsung nikah dech. Makanya santai-santai aja dengan status JOMBLO yang ku sandang selama inu.
Mpe teman-teman memaksaku untuk memacari salah satu orang yang tertarik padaku. Kata mereka pacarilah satu aja, walaupun cuma untuk 1 minggu. Hahahahahah. Aku tidak setega itu. Apalagi ketika itu fokusku cuma sekolah. Males mikirin pacaran. Tertarik ma cowok sich ada, tapi ya cuma ngefans doank.  Yang deket dan selalu datang ke rumah tiap malam minggu semasa SMA juga ada. Tapi karena aku terlalu cuek, ya...ku pikir itu sebatas tetangga, apalagi beda umur sekitar 10 tahun. Dan baru tau beberapa waktu lalu, ternyata saat itu dia memintaku ke mama di depan orang tuanya tuk menikahiku. Serius....aku nggak ngerti, karena mama merahasiakannya. Mungkin mama takut aku menerimanya. Hahahahaha. Ya...aku tau lah kriteria keluargaku yang semacam apa. Dan kondisinya saat ini dia telah bercerai dengan istrinya. Hummm...aku sering tidak peka kalau ada yang tertarik padaku.

Pacaran pertama itu karena faktor nggak sengaja, dan jauh sekali dari kata serius. Ahhh...intinya rasanya biasa aja. Apalagi aku tau dia nggak baik. Ya.... Pacaran cuma status doank, yang selalu ada untukku mah tetep aja pria-pria yang lain. Itu terjadi sekitar tahun 2006. Dan semuanya baru benar-benar berakhir tahun 2010 hingga akhirnya aku hijrah ke kota Bogor. Tapi masih punya satu simpanan pria. Wekekekekek. Ya...tanpa status dan tujuan yang jelas, akhirnya 2011, aku mengakhirinya biar bisa fokus menata masa depan, karena aku sadar umurku makin bertambah.

Siapa yang pertama kali bisa membuatku ingin menikah?

Aku bukan tipe wanita yang ngebet nikah, karena aku sendiri males di ajak berkomitmen. Berasa pusing kalau disuruh serius. Alhasil saat itu di usiaku yang ke 23 tahun, masih belum kepikiran untuk nikah. Aku masih pengin sendiri, hidup suka-suka, nggaka ada yang ngelarang ini dan itu. Mpe akhirnya 13 November 2011, Allah mempertemukanku dengan seseorang dengan cara yang tidak pernah kuduga sebelumnya.
Perkenalan yang begitu singkat, dalam waktu satu minggu membuatku yakin mau menjalani hubungan serius dengannya. Kenapa aku tidak takut padanya? Padahal dia orang yang baru, aku tidak mengenal siapapun yang berhubungan dengannya. Semuanya benar-benar baru untukku. Tapi tidak ada keraguan sedikitpun untukknya sejak awal mengenalnya. KENAPA? Entahlah....aku hanya meyakini, Allah akan selalu menjagaku, nggak mungkin Allah mendekatkan aku dengan orang yang tidak baik. Hampir 1 tahun aku bersamanya, dia yang awalnya agak terburu-buru untuk menikah, membuat hatiku kacau, karena mentalku bener-bener belum siap. Ya....tanpa dia sadari, bersamanya aku banyak belajar, aku banyak berubah walaupun di akhir cerita dia mengatakan aku ABABIL dan lebih labil dari anak SMA, padahal aku yang dia kenal, sudah banyak berubah, dalam mengendalikan emosi, dan dalam menghadapi masalah.
Aku memaksakan diri untuk siap menikah, mulai memikirkan masa depan secara matang walaupun di depannya aku tak pernah menjelaskan apapun. Dia....orang yang pertama kali ingin ku miliki untuk mendampingin hidupku. Entahlah... Walaupun aku sangat tau banyak kekurangannya tapi aku merasa nyaman ketika bersamanya, aku hanya merasa bersamanya semua akan baik-baik saja. Mungkin dia tidak pernah tau yang ku rasakan. Lebay..,kambuh. Hahahahaha. Dia orang yang pertama kali berhasil membuatku menginginkan pernikahan.


Kapan pertama kali frustasi karena Cinta?

Cinta bertepuk sebelah tangan, aku pernah merasakannya. Hahahaha. Tapi rasanya biasa aja, namanya juga bocah. Tapi cinta bertepuk kedua tangan juga pernah. Dia orang yang sangat memahamiku, aku nyaman bersamanya, dia pun nyaman bersamaku, perasaan kami sama, kami sama-sama bisa mendukung satu sama lain, tapi apa daya....kami tak boleh bersatu karena sesuatu dan lain hal. Hal ini ku hadapi dengan santai. Karena aku nggak pernah terobsesi memiliki pria. Penginnya nikah itu sama seseorang yang beneran sayang sama aku. Dia yang pengin menikahiku, bukan aku yang memaksanya untuk menikahiku. Mungkin nggak ya? Hehehehehe.
Frustasi karena cinta baru ku alami ketika usiaku 24 tahun. Berat badan turun 10 kg euyyyy... Lumayan kan? Hahahahahaha. Siapa dia? Dia adalah orang yang pertama kali membuatku yakin untuk menikah. Dia yang pertama kali memberi impian untuk membangun pernikahan. Ya...dia,..dia...dia.... Hingga detik ini aku belum mampu menemukan penggantinya. Entah karena belum ada atau emang karena aku yang belum mau move on, wkwkwkwkwkwk.

Penginnya sich...nikah duluan sebelum dia nikah. Tapi ini cuma obsesi belaka. G relaaaaa,..,kalau liat dia nikah duluan. Hahaahahahahahaha. Padahal mah nggak boleh gitu ya? Harus selalu mendoakan yang terbaik untuknya lah ya.

Siapa yang akan mengucapkan ijab qabul untukku?

Ketika iman lagi turun semacam imanku beberapa bulan ini. Kadang muncul keraguan untuk menatap masa depan. Apalagi ketika mendengar berbagai keluhan seputar pernikahan. Hadeuh...jadi bertanya-tanya seperti apakah nasib rumah tanggaku kelak? Maunya sich nggak kaya mereka yang mengeluh. Maunya aku menikah dalam kondisi yang udah siap mental dan materi. Tinggal fokus ke suami dan ngurus anak-anak. Tapi semua mauku tidak akam terwujud kalau belum ada yang mengucap ijab qabul untukku.

Kita nikah yuks

Ataupun

Maukah kamu mendampingiku melewati sisa umurku

Rasanya aku pernah mendengarnya beberapa kali, dan hanya ku jawab dengan senyuman. Toh nyatanya hingga detik ini belum ada yang menikahiku. Wekekekekekekek.

Entahlah...aku merasa hari itu semakin dekat. Hari dimana akan ada seorang pria yang Allah takdirkan untuk melafalkan ijab qabul untukku. Aku yakin...aku akan segera bertemu dengannya lagi. InsyaAllah segera... Dia akan mendampingiku seumur hidupku.

Yang jelas, kita nikah yuks... Bukan akhir dari cerita. Tapi itu adalah awal dari cerita baru. Awal dari episode pertemuan keluarga hingga akhirnya ijab qabul dan berpindahlah tanggung jawab atas diriku kepada suamiku. Awal dimana aku harus berperan sebagai istri, sebagai menantu, sebagai adik untuk kakakmu, dan kakak untuk adikmu. Yuks..,kita nikah...karena kita sadar, dengan menikah hidup kita akan lebih berkah. Yuks kita nikah, untuk mendapatkan surgaNya.


Di sini aku menantimu.,,duhai calon imamku
Doakanlah aku, supaya aku bisa menjaga iman dan kehormatanku dalam penantian ini.
Semoga kamu di sana, sedang sibuk untuk mempersiapkan diri menjadi nahkoda yang handal. Amin

Readmore → Kita Nikah Yuks!!!!

Wednesday, 8 October 2014

Cinta Pertama

Wednesday, 8 October 2014
Judul postingan kali ini terdengar agak menggelikan
Bukan...bukan karena aku sekarang sedang jatuh cinta
Tapi malam ini lagi punya banyak waktu luang, so dalam keheningan malam teringat masa lalu

Yups....tepat 2 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya merasakan yang namanya patah hati. Patah hati yang terasa jlebb, dan membuat berat badan turun 10 kg tanpa diet, cukup makan ati. Hahahahahahaha.

Dalam kegalauan tuk berusaha bertahan, akhirnya aku teringat akan seseorang. My first love. Saat itu secara tidak sengaja sedang berbincang dengan sahabatku, tiba-tiba dia menanyakan gimana kabarnya si H (my first love)? Sejenak flashback ke masa lalu.

Siapakah Mr H itu?

Pantas nggak ya ini disebut first love? Hahahahaha

Yang aku ingat, dulu dia adalah teman sejak TK. Tapi karena aku masuk TK terlalu muda (3 tahun) jadi aku mesti tinggal lebih lama di TK sedangkan dia masuk SD. Akhirnya dia jadi kakak kelasku. Tidak teringat dengan jelas, apa yang terjadi ketika kami TK dulu, hanya saja masih ada foto kecilnya saat perayaan ulang tahunku yang ke empat.

Sejenak aku tersenyum dan melupakan kegalauanku. Aku teringat pada Mr H, yang tak lain adalah kakak kelasku, dan tetanggaku. Dia yang dulu, adalah bintang kelas di angkatannya, berbagai kejuaraan diraihnya, begitupun denganku. Hingga ketika kelas 2 SD aku mulai tertarik padanya. Kenapa? Karena dia cerdas, dan nggak banyak tingkah.

Kocaknya...aku selalu grogi ketika bersamanya, ya ampun...puberku kecepetan. Hahahahahah. Dan ketika SMP kami terpisah.... Baru satu sekolah lagi ketika SMA. Walaupun satu kampung, tapi kami tidak pernah bertemu. Baru bertemu lagi ketika kami SMA. Awalnya sama-sama kaget karena banyak perubahan di antara kami. Dia yang makin tinggi dan kurus, sementara aku makin gendut. Huahahahahaha. Kocaknya, kami tidak bisa saling menyapa. Suatu hari kami naik angkot yang sama ketika pulang sekolah, turun bersama, dan jalan di gang yang sama, tapi kami hanya bisa saling menatap dan tidak ada yang berani mengajak bicara. Terlalu aneh, dan sejujurnya bertanya-tanya dalam hati, kenapa kami begitu? Apakah karena dulu kami memiliki perasaan yang sama sehingga sekarang ketika bertemu terasa aneh?

Ya...waktupun berlalu sangat cepat, dia kuliah di UGM dan aku di UNNES. Kadang tau berita tentang dia dari cerita mamaku atau ibunya, karena kami tidak pernah bertemu.

Dia sudah terlupakan, mungkin akan lebih tepat hanya rasa kagum untukknya yang ku pendam. Aku terlalu sibuk dengan petualangan cintaku dan melupakan semuanya. Ya.... Saat itu aku mulai fokus ingin menata masa depan, membangun impian tuk menikah dengan seseorang. Tapi semua itu kini hanya kenangan, impian yang telah hancur.... Dan tiba-tiba aku mengingat kakak kelasku itu. Aku mulai kepo di jejaring sosial tuk mencari keberadaannya.

Awalnya merasa sangat bodoh. Dia terlihat lebih matang dariku, sementara aku di sini masih sibuk ngegalauin mantan yang jelas-jelas tidak ingin mempertahankanku. Berasa malu. Karena bagiku dia adalah cerminanku. Dulu kami berada dalam level yang sama. Sama-sama bintang kelas, dengan potensi yang sama. Tapi hingga saat ini masih banyak hal yang masih sama di antara kami, di antaranya :

1. Kami sama-sama belum menikah sementara teman seangkatan sudah menikah
2. Kami sama-sama suka blogging walaupun kualitasnya dia jauh lebih tinggi di atasku
3. Kami sama-sama tidak makam seafood
4. Kami sama-sama tidak suka pedas
5. Kami suka lagu-lagu dengan genre woles
6. Kami sama-sama dalam kondisi terjebak oleh masa lalu (kesulitan move on)


Tiga hal itu membuatku tersenyum,... Ya.... Ternyata karakter kami yang mirip, membawa kami dalam cerita yang sama. Setidaknya setelah 15 tahun berlalu sejak masa SD,,, nasib kami tidak jauh berbeda. Kami sama-sama tipe orang yang memendam perasaan cinta yang sangat dalam untuk seseorang.


Liburan di Jogja, aku bilang ke sahabatku, Mr H pasti ada di dekat kita sekarang (Jln Malioboro)

Tidak lama setelah kejadian itu, aku membaca postingan blognya.... Di acara Jogja Fashion Festival di Malioboro

Ya....jauh-jauh ke Jogja...tapi kami tetap tidak ditakdirkan untuk bertemu. Mungkin memang tak berjodoh. Hahahahahah

Postingan ini hanya bersifat hiburan semata
Bahkan ketika melihat fotonya di medsos, aku hampir tidak mengenalinya.

Setidaknya dengan mengingatnya aku menjadi lebih bersemangat untuk lebih baik, dan menjadikan dia sebagai standar kualitas hidupku.

Hai Mr H.... Ga usah galau karena kamu telah menjadi perlarian dan keberadaanmu tidak diakui oleh seseorang. Aku yakin kita akan mendapatkan kebahagiaan di masa depan, bersama seseorang terbaik yang Allah pilihkan untuk kita. Dan mungkin kamu akan kaget jika kamu sampai membaca tulisan ini dan menyadari orang yang ku maksud adalah kamu. Kamu adalah cinta pertamaku.
Readmore → Cinta Pertama

Curug Bidadari, Sentul Paradise Park

Penat dengan berbagai aktivitas, rasanya butuh refresh otak.
Bermodalkan searching di Mbah GOOGLE, akhirnya menjadikan Curug Bidadari jadi tujuan petualangan kali ini.

Ya...sebenernya masih buta Bogor walaupun dah mau masuk tahun ke 5 bermukim di sini. Modal sok pinter, pake google map & waze hasilnya adalah nyasar. Hehehehehehehe.

Kalau kalian habis berwisata ke Jungle Land tinggal mampir tuch ke Curug Bidadari, lokasinya nggak jauh dari Jungle Land.
Ya..siap-siap aja pake gigi 1, jalannya nanjak euy.

Setelah 2 jam muter-muter mpe jungleland, akhirnya tanya sana sini, nyampe juga ke curug bidadari. Jalan menuju curugnya sangat jelek, kaya sungai yang kering. Baru masuk gang dah ditarik pungutan liar Rp 5000 sama pemuda sekitar.

Biaya tiket weekday Rp 25.000/orang, dan saat itu aku disuruh bayar 55.000 karena berdua sama temen, yang Rp 5.000 buat jaga motor. Anehnya pas mau pulang ditagih lagi, dimintai ongkos jaga, dikiranya aku orang Jakarta, padahal mah cuma plat motornya aja yang B.

Ni beberapa jepretan yang berhasil ku abadikan.


















Tapi sayang kurang puas liburan kali ini, karena cuma nyebur sendiri, temenku nggak mau nyebur. Rasa penat juga masih menyelimuti hati. Tetep lebih rekomendasi curug nangka dech.




Readmore → Curug Bidadari, Sentul Paradise Park

Wednesday, 1 October 2014

Antara Tissue dan Bandros

Wednesday, 1 October 2014
Ketika mendengar kata tissue, mungkin kita akan teringat pada keringat atau noda, karena tissue biasa digunakan untuk mengelap dua hal tersebut.

Tapi tidak demikian bagiku.
Sekitar 2 tahun yang lalu, kalau tidak hilang ingatan itu adalah bulan Oktober 2012, dimana saat itu hampir satu tahun menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Fase dimana galau segalau-galaunya, karena banyak hal yang berputar-putar di otak. Mulai ragu, merasa banyak hal yang aneh, ada hal yang mengganjal tentang keluarganya. Kenapa tiap ayah menelfonnya, dia tak pernah menyebut namaku, dan terburu-buru menutuo telfon? Hingga akhirnya pertemuan pertama kali dan mungkin yang terakhir kalinya terjadi di momen pesta pernikahan kakaknya.
Ya perkenalan, cukup menegangkan dan menguras emosi, tapi tak perlu ku tuliskan semua, hingga momen berkenalan dengan ayahnya pun tiba. Senyum itu, tatapan itu sungguh tak biasa, tak wajar, tapi mungkin aku terlalu sensitif. Hingga saat kami harus bertatap muka lagi, Ayahnya datang untuk meminga tissue pada adiknya tapi si adik tidak punya, hanya punya tissue yang dipegangnya. Karena aku membawa banyaj tissue, lalu aku menyodorka, ini ada tissue.... Apa yang terjadi? Jreng...JRENG...hahahahahahah....lebay....

Ayahnya hanya melihatku, dengan tatapan aneh, dan baru mengambil tissue setelah tantenya mengatakan :
"Abang, itu ada tissue, ambillah"
Kalau kalian jadi aku, jlebbb banget nggak sich?
Ngrasa banget dibegoin nggak selama ini?
Aku baru ngerti hubungan kami tidak disetujui pada hari itu, hari dimana aku baru pertama bertemu dengan keluarganya.
Dan itu adalah salah satu hal yang membuatku melambaikan tangan pada kamera sebagai tanda menyerah *emangnya uji nyali? Wkwkwkwkwkwkwk

Dan hari inipun berulang, karena nggak mau berperasangka, aku merasa aneh dengan sikap temanku, yang tiba-tiba menjauh dan sengaja menghindariku. Awalnya...gak mau ambil kesimpulan secara cepat hingga sore tadi  ada sebuah kenyataan. Aku membawa kue bandros ke tempat kerja, dan dengan nada becanda, menawarkan pada teman-temanku, kalau mau ambil aja ya,,,, satunya dua ribu, heheheheheh.
Hingga jam ngajarpun tiba, kue bandros cuma tersisa 2. Karena muridku belum ada yang dateng, jadi aku balik ke ruang guru, dan ternyata ada temanku.

Temanku ini bilang...,ih ada bandros mau donk, teman cowokku yang lain menjawab.,,kata mba lisa tadi kalau mau satunya 2ribu....

U know....apa yang terjadi selanjutnya...JRENG JRENG

Dia bilang nggak mau banget kalau gitu, dan diapun nggak mengambil kue bandros dan berlalu pergi

Tissue dan kue bandros
Tidak ada yang salah pada diri mereka
Tapi....kehadirannya yang sebenernya dibutuhkan dan diinginkan bisa ditolak ketika mereka dihadirkan olehku sementara kehadiranku tidak diinginkan

Mungkin aku sedang melow, dan mau datang bulan
Tapi aku yakin orang normal juga akan merasa terluka diperlakukan demikian...

(T.T)


Readmore → Antara Tissue dan Bandros
 
Lissa_RHI © 2008. Design by Pocket