Saturday, 15 November 2014

Tantangan Menjemput Rezeki

Saturday, 15 November 2014
Setiap manusia sudah dijamin rezekiNya oleh Allah SWT.
Tugas kita adalah menjemputnya, karena rezeki itu ada di suatu tempat....tinggal kita jemput. Kalau kita berdiam diri, ya rezeki itu gak akan datang dengan sendirinya.

Wisuda S1, 22 Oktober 2009... Dengan gelar sarjana pendidikan kimia, adalah hal wajar ketika pada akhirnya aku menjadi seorang GURU

Tapi tahukan kalian??? Mpe wisuda aku masih nggak mau jadi guru tapi lebih terobsesi jadi pegawai bank. Hahahahaha
Keluargaku tentu saja tidak setuju, mereka selalu bilang "Kamu tau kan apa hukumnya riba?".

Ridha Allah = ridha orang tua. Mulai merintis...ngajar di sebuah bimbel di cilacap...ahhh....banyak banget tantangannya... Perjalanan yang memakan waktu hampir 45menit hanya untuk berangkat dengan sepeda motor + pulang mpe malam + gaji kecil + dibayar telat.... Bener-bener nyesek.... Tiap pulang malam + kehujanan..... Kadang pengin mengeluh..... Tapi saat bersamaan aku melihat tukang siomay mengayuh sepeda di malam hari + kehujanan... Yang ku yakini penghasilannya jauh di bawahku dan dia harus berjualan dari pagi sampai malam, itupun belum tentu dagangannya habis.... Jadilah aku hanya mengucap syukur... Sembari berkata...Ya Allah berkahilah rezekinya....untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan kekuarganya.
Hujan + petir + jalan berlubang...temanku tiap pulang dari bimbel... Sering kali lampu sepeda motorku mati karena masuk ke dalam jalan yang berlubang. Padahal jalan yang ku lewati sangat sepi + gelap + kanan kiri adalah sawah... Selalu berdoa..,ya Allah kasih petir donk...aku gak bisa liat jalan.
Setiap di jalan aku disibukkan untuk berdoa dan berdoa.

Alhamdulillah hanya sekitar 5 bulan aku bertahan di sana, dan pindah ke Bogor. Diterima di sebuah bimbel yang katanya islami. Tesnya ribet banget. Dan taukah kalian? Harusnya aku nggak diterima di sana, cz nilaiku sangat kecil, tapi ternyata ada yang menjaminku...dan meminta agar aku diterima padahal kami belum kenal sebelumnya. Subhanallah...siapakah yang menggerakan hatinya? Tentu saja Allah SWT. Ini berkat doa budheku yang terus mendoakanku.

Saat itu mama tidak merestuiku merantau... Aku pergi diam-diam. Dan mama baru tau setelah aku mengikuti tes. Benar-benar tidak mudah.... Ahhh...saat itu aku diberi dana 1 juta untuk merantau... Bayar kos 350ribu... Alhamdulillah... 15 hati kerja...langsung dapet gaji...bisa buat memperpanjang hidup. Hahahahahahahah. Semuanya tidak mudah...tp setiap hati aku selalu mememohon keberkahan dalam rezekiku...peninkatan nominal dan kualitas.
Alhmdulillah lagi lagi dan lagi.,, Allah pun mengijabah doaku...pelan tapi pasti.....

Kini aku tidak sesibuk yang dulu...yang stand by di tempat kerja dari jam 10.00 - 18.00 lanjut privat mpe jam 21.00. Setiap hari aku bisa bangun sesukaku...... Bisa masak-masak dulu... Berlagak mau jadi ibu rumah tangga gitu. Aku masih mencoba tidak mau diperbudak dengan uang. Menghabiskan hidupku hanya untuk uang, dan mengabaikan keluargaku. Ahhh...aku mau uang yang datang padaku....... Dengan jalan dekati Allah...dan meminta ditingkatkan kualitaku.
Kerja dikit -  hasil banyak -->>> pake jurus ibadah

Ini memasuki tahun yang ke lima berkecimpung di dunia pendidikan informal. Ya....mereka yang memakai jasakau dari kalangan menengah ke atas, karena tarifku lumayan mahal. Hahahahaha. Kalau nggak kenal aku...mungkin ngiranya kerjaanku cuma main, main dan main. Padahal...nggak gitu adanya,,..

Tahun ini murid-muridku makin special menguras emosi. Ya...mereka manja, tidak mandiri, malas belajar, tapi impiannya melambung tinggi. Kadang lelah dan bosen... Tapi sebagai guru...aku harus bisa mengendalikan emosi dengan baik. Kadang datang ke tempat privat...tapi muridnya lagi pergi, atau udah nyampe di depan rumah tapi muridnya nggak mau keluar (pura-pura tidur). Kadang jengkel, pengin garuk-garuk tembok..tapi kerap kali kesulitan tuk mengakhiri. Sering sungkan untuk bilang nggak mau ngajar lagi, karena takut anaknya dimarahi orang tuanya.

Hummm.....mungkin masa kontrak dan murid itu hanya selama mereka belajar...setalah itu aku akan menjadi orang terlupakan. Tapi dari mereka aku banyak belajar. Mengenal mereka membuatku mencapai cita-cita tertinggiku saat ini... Aku hanya ingin menjadi istri dan ibu yang disayangi anak-anakku.  Sudah tidak lagi tergiur untuk menjadi wanita karir...tapi lebih ingin fokus untuk menghasilkan generasi keturunan yang berkualitas untuk agamaku tercinta.

Kini ada doaku yang belum terkabul... Yaitu dijemput oleh seseorang yang akan mengantarkanku pada cita-cita tertinggiku saat ini. Rezeki jodoh belum berpihak padaku. Hahahahahahah.
InsyaAllah akhir tahun ditutup dengan keyakinan dan kematapan hati untuk menikah.... Doa + ikhtiar dimulai, semoga segera mendapatkan hasil. Amin

0 comments :

Post a Comment

 
Lissa_RHI © 2008. Design by Pocket