Monday, 24 January 2011

Cara Rasulullah Manyayangi Anak

Monday, 24 January 2011
Rasulullah adalah teladan bagi kita umatnya dalam berperilaku terhadap anak-anak dan mendidik mereka. Ada berbagai riwayat yang menceritakan bagaimana kelembutan dan kasih sayang Rasulullah dalam menghadapi anak-anak.
   




Di antaranya sebagai berikut: 
1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan anak-anak dan kadang-kadang beliau memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas RA untuk berbaris lalu berkata,“Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan aku beri sesuatu (hadiah).” Mereka pun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya, lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.

2. Al-Aqraa bin Harits melihat Nabi Muhammad SAW mencium Al-Hasan RA lalu berkata,“Wahai Rasulullah, aku mempunyai sepuluh orang anak, tetapi aku belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda: “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Allah telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barangsiapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan disayangi.”


3. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW supaya didoakan dimohonkan berkah dan diberi nama, lalu anak itu dipangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata,“Jangan diputuskan anak yang sedang kencing, biarkanlah dia sampai selesai dahulu kencingnya.” Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa beliau tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, beliau mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.


4. Nabi Muhammad SAW melakukan shalat, sedangkan Umamah binti Zainab diletakkan di leher beliau. Di kala beliau sujud, Umamah tersebut diletakkannya dan bila berdiri diletakkan lagi di leher beliau. Umamah adalah anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam.


5. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah pernah lama sekali sujud. Dalam shalatnya, maka salah seorang sahabat bertanya,”Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau lama sekali sujud, hingga kami mengira ada sesuatu kejadian atau engkau sedang menerima wahyu. Nabi Muhammad SAW menjawab,“Tidak ada apa-apa, saat itu aku ditunggangi oleh cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai dia puas.” Adapun anak yang dimaksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain radhiyallahu anhuma.


6. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW keluar rumah untuk menunaikan shalat Id. Di tengah jalan, tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya kompang-kamping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW pun mendekatinya, mengusap kepala anak itu, dan mendekapnya ke dada beliau seraya bertanya,“Mengapa kau menangis, Nak”. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu. “Lalu ibuku menikah lagi. Hartaku habis dimakan suami ibuku, lalu aku diusir dari rumahnya. Sekarang, aku tak mempunyai baju baru dan makanan yang enak.”
Baginda Rasulullah SAW lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya,“Sukakah kamu bila aku menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka langsung ia berkata,“Mengapa aku tak suka, ya Rasulullah?” Kemudian, Rasulullah SAW pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan diberinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya perhiasan agar ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan. Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya,“Tadi kamu menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu. Tadi aku kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi aku tak mempunyai pakaian, sekarang aku mempunyainya. Tadi aku tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.”
(arie, diringkas dari www.radensomad.com)









*sumber: www.yatimmandiri.org

0 comments :

Post a Comment

 
Lissa_RHI © 2008. Design by Pocket