QS. 52, Thuur: 6, dan laut yang di dalam tanahnya ada api, sabda Rasulullah Muhammad SAW: “Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.” Kata yang digunakan dalam ayat di atas ialah “sajara”, seperti perumpamaan menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi orang zaman dulu, semasa Qur’an diturunkan 1400 tahun yang lalu, api dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan api sedangkan api itu menguapkan air. Lalu, bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya? Ayat Al-Qur’an ini telah menjelaskan struktur bumi itu sendiri. Ini terbukti dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang menyebabkan magma di bawah kerak bumi keluar dengan tekanan yang kuat ke permukaan di bawah laut. Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut dan samudra dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini. Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain) yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh samudra bumi yang kemudian mereka sebut sebagai ‘gunung-gunung tengah samudra’ yang sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) dan dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui sebuah jaring retak yang sangat besar di kedalamannya mencapai 65 km. Walaupun rangkaian gunung itu begitu banyak, air laut atau samudra tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu memanaskan air laut dan samudra. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudra bumi merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas. Terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam lapisan lunak bumi dan lapisan di bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi. Subhanallah…! Dari sini tampaklah kehebatan hadis Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda: “Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.” Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh umat manusia pada beberapa tahun terakhir ini dan itu pun dengan peralatan modern abad 20. Gunung laut terdekat dari Saudi Arabia, tempat diturunkan Qur’an 1400 tahun yg lalu, ialah berada di Laut Arab, letaknya sekitar 800 Km di Timur Selatan dari Negara Oman. Tentu adalah hal yang mustahil jika Rasulullah SAW pergi dan menyelam sejauh itu. Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam hadis Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang Maha Pencipta langit dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan, yang diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi (QS. 53, An-Najm: 3-7). Sebuah mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui seorang Al-Amin yang tak dapat membaca di zaman kuno kepada umat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi yg mewahyukan jika bukan Pencipta Alam Semesta? Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam. (arie, dari www.lintas berita.com) *sumber: www.yatimmandiri.org |
Monday, 24 January 2011
Di Bawah Lautan Ada Api dan Di Atas Api Ada Lautan
Monday, 24 January 2011
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments :
Post a Comment